MASAM, Mbah Fanani Buka Tabir Rahasia Selama di Indramayu. Kini Bertapa Lagi di Dieng
BANJARNEGARA - Mbah Fanani tak bergeming, saat beberapa tamu mengunjunginya dan berusaha menyapa. Berdiam diri.
Ia hanya menyambut orang-orang yang datang dengan tatapan tajam.
Mbah Fanani tetap khusyuk duduk di dalam tenda berukuran 1,5 x 2 meter.
Sesekali ia menggeser pinggul dan menata sarung yang menutupi badannya.
Udara dingin Dieng tidak membuat tubuhnya menggigil.
Kakek itu sudah lebih dari 20 tahun bertapa di gunung Dieng. Dia tak mau bicara. Hanya kepada orang tertentu saja Mbah Fanani mau berkata-kata.
MISTERI Mbah Fanani Terkuak, Petapa Gunung Dieng itu Diduga Berada di Indramayu
Petapa Gunung Dieng Mbah Fanani duduk sarungan (tribunjateng/net)
Mbah Fanani mendadak bermuka masam.
Ia seperti menahan tangis saat disinggung perihal penjemputannya oleh orang tak dikenal, sebulan lalu.
"Ada orang-orang yang mengotori Mbah Fanani dengan hal duniawi. Eyang selalu sedih jika teringat itu," kata Veti, perempuan yang berkesempatan bercakap dengan Mbah atau Eyang Fanani, Rabu (24/5/2017).
Mbah Fanani memberikan pengakuan mengejutkan perihal peristiwa penjemputan yang dialaminya oleh rombongan orang tak dikenal, sebulan lalu.
Mbah Fanani rupanya tidak mengenal para penjemputnya dari Indramayu yang sempat mengaku pihak keluarganya.
Ia juga tak mengenal sosok Abah Rojab yang disebut otak di balik penjemputan.
Para penjemput kala itu berdalih, penjemputan Mbah Fanani atas permintaan Mbah Fanani setelah melakukan kontak batin dengan Abah Rojab.
Publik akhirnya penasaran perihal sosok Rojab yang disebut punya kedekatan dengan Mbah Fanani.
Penjemputan Mbah Fanani dari ruang pertapaannya seolah merusak bangunan spiritual yang berhasil ia tata selama berpuluh-puluh tahun.
"Bagaimana tidak sedih, dia sudah meninggalkan keduniaan, lalu dikotori lagi. Ibarat membangun bangunan, ia harus mengawali lagi untuk membangun," kata Veti
Keluarga Mbah Fanani sebenarnya berasal dari Jatisari, Weru Cirebon. Mbah Fanani hanya punya seorang putri, Nyai Maryam yang kini berusia 71 tahun.
Keluarga telah mengikhlaskan Mbah Fanani meninggalkan pesantren dan kediamannya demi mengemban tugas mulia untuk bertapa (uzlah).
Karena keberatan atas penjemputan Mbah Fanani dari ruang semedinya, keluarga akhirnya menjemput kembali Mbah Fanani dari padepokan Ki Dampu Awang Indramayu, lalu mengembalikannya lagi ke tempat pertapaannya semula yaitu di pegunungan Dieng. (tribunjateng/khoirul muzaki)
MASAM, Mbah Fanani Buka Tabir Rahasia Selama di Indramayu. Kini Bertapa Lagi di Dieng
Reviewed by keppo
on
Mei 23, 2017
Rating:
![MASAM, Mbah Fanani Buka Tabir Rahasia Selama di Indramayu. Kini Bertapa Lagi di Dieng](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO1fsHRI_qRuQcEQRl6mwi2iWRVozhIHSgdMZTr5WGkqvYRiaGHh_9dfH5Psu9CICD7g_iQ4jJv5EqIqKheAMIS2tD0w2YDupFdq36B6gUXXaPUnlC-FCil6wC8hv0oVavHpyQUAX0Lw5I/s72-c/mbah-fanani-bertapa-lagi-di-dieng_20170524_083344.jpg)
Tidak ada komentar: